Friday, November 25, 2011

islam dan budaya lokal pemalang

Islam dan budaya lokal daerah pemalang

Budaya merupakan hasil dari cipta, rasa, dan karsa. Budaya terbentuk di lingkungan tertentu dan menjadi cirri khas lingkungan tersebut. Budaya daerah yang satu akan berbeda dengan daerah yang lain, walaupun mmpunyai pokok pembicaraan atau bahasan yang sama. Misalnya acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Masyarakat Jogja memperingati dengan menggelar sekaten selama satu bulan, masyarakat Pemalang hanya menggelar acara syukuran yang terksan lebig sederhana, hanya satu malam.
Masih ada beberapa budaya local daerah Pemalang yang khas, diantaranya yaitu :
1. Yasinan rutin setiap malam jumat.
Mungkin budaya yasinan keliling atau bergilir dari rumah ke rumah warga sudah menjadi hal yang umum, tetapi ternyata tidak di setiap daerah melakukan hal yang sama.
2. Slametan kematian
Slametan adalah suatu bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah, khususnya dalam hal rejeki. Slametan kematian disini dimaksudkan bahwa bersyukur atas nikmat rejeki yang diberikan kepada ahli waris yng masih hidup sehingga ahli waris tersebut bermaksud untuk berbagi kepada sesame. Slametan ini dilaksanakan setelah 7 hari kematian, 40 hari, 100 hari, atau satu tahun. Agar tetap ingat kepada sanak keluarga yang sudah meninggal.
3. Shalat tasbih ketika malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan
Biasanya shalat tasbih yang dimaksud ini dilaksanakan pada malam ke-23 bulan ramadhan. Dilaksanakn di masjid kota, dan diikuti hampir seluruh warga yang tidak jauh dari jangkauan masjid tersebut. Setelah shalat dilanjutkan dengan istighosah sampai pukul 00.00.
4. Baritan
Baritan adalah sedekah laut yang dilakukan oleh warga desa Asemdoyong untuk memperingati tahun baru hijriyah.

No comments:

Post a Comment